Rabu, 28 Agustus 2024

INJIL: SEBUAH PANGGILAN PADA KEHEHININGAN JIWA


INJIL: SEBUAH PANGGILAN PADA KEHEHININGAN JIWA

Yohanes 1:14

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

Dalam keheningan dunia yang terus berlari, Injil adalah suara yang memanggil kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan makna terdalam dari keberadaan kita. Injil bukan hanya sekadar berita baik yang diberitakan; ia adalah cermin yang mengungkapkan realitas terdalam dari jiwa manusia dan tujuan ilahi yang mengatur alam semesta.

Ketika kita merenungkan Firman yang menjadi manusia, kita dihadapkan pada misteri besar, yang tak terjelaskan oleh akal tetapi dimengerti melalui iman. Injil adalah paradoks: kasih yang diliputi oleh penderitaan, kemuliaan yang terselubung dalam kesederhanaan, dan kehidupan yang lahir dari kematian. Di dalam paradoks ini, kita menemukan panggilan untuk hidup bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi untuk sesuatu yang lebih besar, lebih luas, dan lebih mendalam daripada yang bisa kita bayangkan.

Injil memanggil kita untuk kembali kepada esensi kita yang sejati, yakni sebagai makhluk yang diciptakan menurut gambar Allah. Namun, lebih dari itu, Injil memanggil kita untuk melampaui diri kita sendiri dan terhubung dengan Pencipta kita. Ketika kita menyadari kebenaran ini, kita akan menyadari bahwa hidup yang kita jalani di dunia ini hanyalah bayangan dari kehidupan sejati yang ditemukan dalam persekutuan dengan Kristus.

Injil adalah suara lembut yang mengajak kita untuk mendalami kebenaran sejati yang tidak dapat diraih dengan logika manusiawi, tetapi melalui pengalaman akan kasih dan kebenaran Tuhan. Dalam dunia yang penuh dengan kebisingan, Injil menjadi undangan untuk mendengarkan, bukan dengan telinga jasmani, tetapi dengan telinga jiwa. Injil adalah ajakan untuk berhenti, untuk mendengarkan, dan untuk mengalami damai yang melampaui segala pengertian.

Mari kita tidak hanya menjadi pendengar Injil, tetapi juga pelaku. Mari kita biarkan kebenaran Injil menembus setiap lapisan dari keberadaan kita, membentuk kita, dan mengarahkan kita kepada kehidupan yang berpusat pada Kristus. Injil adalah jalan menuju transformasi; sebuah perjalanan menuju keheningan jiwa yang sejati, di mana kita dapat bertemu dengan Sang Firman yang hidup.

Dalam keheningan itulah, kita akan menemukan bahwa Injil bukan sekadar berita baik, tetapi juga undangan untuk hidup dalam cahaya kasih karunia dan kebenaran yang kekal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makna dan istilah Pertobatan

Dalam Alkitab, pertobatan memiliki beberapa istilah dengan nuansa makna yang berbeda. Berikut adalah beberapa istilah utama yang digunakan: ...