Menggapai Kesetiaan di Tengah Pergulatan Hidup
(Matius 24:13)
"Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."
Di dalam pusaran hidup, seperti kapal yang menantang gelombang, kita sering dihadapkan pada badai yang tak terduga. Setiap angin yang menerpa seakan mencoba menggoyahkan fondasi jiwa kita, menguji kesetiaan dan ketabahan yang kita miliki. Namun, dalam setiap badai terdapat kesempatan untuk memperkuat jangkar iman kita, menguji sejauh mana kita berpegang pada janji yang tak tergoyahkan.
Kesetiaan bukanlah sesuatu yang diukur hanya pada saat tenang, tetapi terutama pada saat dunia kita terguncang. Seperti akar pohon yang semakin kokoh ketika diterpa angin kencang, demikian pula kesetiaan kita kepada Tuhan diuji dan diperkuat dalam kesulitan.
Hidup adalah perjalanan yang penuh misteri, dengan liku-liku yang tak terduga. Namun, Tuhan, yang setia dari zaman ke zaman, tidak pernah meninggalkan kita sendirian dalam perjalanan ini. Dia berjalan bersama kita, memberi kekuatan saat kita lemah, dan menyediakan harapan ketika segala sesuatu tampak suram.
Ketika kesetiaan kita diuji, kita diingatkan bahwa setiap pergulatan adalah kesempatan untuk menunjukkan keteguhan iman. Bertahan hingga akhir bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi tentang merangkul setiap tantangan sebagai kesempatan untuk menunjukkan kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada Sang Pencipta.
Seberapa sering kita merasa goyah di tengah badai kehidupan? Apakah kita mampu melihat setiap pergulatan sebagai kesempatan untuk mengokohkan iman kita? Renungkanlah, bahwa kesetiaan kita akan membawa kita menuju kemenangan sejati, di mana Tuhan menyambut kita dengan tangan terbuka di akhir perjalanan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar